saling berbagi

Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baiknya Manusia adalah Manusia yang bermanfaat banyak bagi Manusia Lainny..

Sabtu, 22 Januari 2011

Jasa Ekstraksi Kimia Bahan Alam

Ingin Mengekstrak Bahan Alam???
Tapi..
Tidak ada Waktu..
tidak ada alat..
atau Kurang paham..
Kami Siap Membantu..!!
Menerima Jasa Ekastraksi Kimia bahan Alam..
-Sokletasi
-maserasi
-evaporasi
terima sampel jadi Crude (ekstrak kasar)
hanya
Rp.1000,- /gr (sampel)
(belum termasuk ongkos kirim & pelarut.)
 www.ntopchem.blogspot.com
raharjo3@yahoo.co.id 

Rabu, 15 Desember 2010

Terpenoid

Terpenoid merupakan salah satu produk metabolisme sekunder dan dalam tumbuhan dapat ditemukan pada bagian akar, batang, kulit kayu, ranting, biji/buah dan daun (Achmad, 1986).  Terpena adalah senyawa yang mengandung gabungan kepala ke ekor dari satuan-satuan kerangka isopren.  Terpena disebut juga isoprenoid. Terpena dapat mengandung dua, tiga, atau lebih satuan isopren.  Molekul-molekulnya dapat berupa rantai-terbuka atau siklik.  Senyawa ini dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil, atau gugus fungsional lain.  Struktur mirip terpena yang mengandung unsur-unsur lain disamping C dan H disebut terpenoid (Fessenden dan Fessenden, 1982). 

Rabu, 08 Desember 2010

macam- macam ekstraksi

Perkolasi
Perkolasi merupakan proses ekstraksi dengan cara melewatkan pelarut organik pada sampel secara terus menerus sehingga pelarut akan membawa senyawa organik (Alfiani, 2002).  Proses ini sangat baik untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan (Harborne, 1996).

Maserasi

Maserasi merupakan proses ekstraksi dengan cara perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada suhu ruang.  Proses ini sangat menguntungkan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam karena dengan perendaman sampel akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik serta struktur senyawa tidak akan mudah rusak.

Sokletasi
Sokletasi merupakan metode ekstraksi dengan cara pemanasan dan terjadi sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel.  Akan tetapi proses ini hanya cocok untuk senyawa organik yang tidak dipengaruhi oleh suhu atau bersifat tahan panas (Harborne, 1996).


Jasa Ekstraksi (www.ntopchem.blogspot.com)

Selasa, 07 Desember 2010

Ekstraksi Senyawa Bahan Alam

Isolasi suatu senyawa bahan alam dilakukan melalui proses ekstraksi.  Proses ini adalah proses penarikan komponen / zat aktif suatu simplisia dengan menggunakan pelarut tertentu.  Prinsip ekstraksi didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur (Khopkar, 2002).  Ekstraksi digolongkan ke dalam dua bagian besar berdasarkan bentuk fase yang diekstraksi yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi cair-padat.  Untuk ekstraksi cair-cair dapat menggunakan corong pisah, sedangkan ekstraksi cair-padat terdiri dari beberapa cara yaitu maserasi, perkolasi dan sokletasi (Harborne, 1996).

Senin, 18 Oktober 2010

SCREENING FITOKIMIA AKAR TANAMAN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus)

Taufan Tirto Raharjo,S.Si.

Alkaloid


Terpenoid
 Flavonoid
 Saponin
 
Abstrak Skripsi Periode Wisuda September 2010
___________________________________________________________________________________________________________________

 
ABSTRAK

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TERPENOID DARI AKAR TUMBUHAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides Stapf) DENGAN UJI AKTIFITASNYA SEBAGAI PENOLAK SERANGGA (REPELLENT) PADA RAYAP KAYU (Cyrptotermes sp.)
 Oleh
Taufan Tirto Raharjo1, Syaiful Bahri2, Nurhasanah2

Rayap merupakan salah satu musuh terbesar dari perabotan/mebel rumah. Sampai saat ini, dalam pengendalian serangan rayap skala lapangan, sebagian besar memakai bahan kimia yang sangat beracun dan tidak ramah lingkungan (non-biodegradable), seperti asam borak, CCB (Copper-Chrome-Boron), CCA (Copper-Chrome-Arsen), dan CCF (Copper-Chrome-Flour). Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi senyawa yang dapat digunakan sebagai insektisida botani dari akar tumbuhan akar wangi (Vetiveria zizanioides Stapf) bersifat sebagai repellent terhadap rayap. Ekstraksi kandungan senyawa dalam akar tumbuhan akar wangi dilakukan dengan cara sokletasi menggunakan pelarut n-heksana. Pengujian aktifitas repellent dilakukan menggunakan pelarut aseton, ekstrak kasar dan senyawa hasil isolasi. Pemisahan dan pemurnian dengan kromatografi kolom menghasilkan fraksi B1.3 berupa minyak jernih tidak berwarna sebanyak ± 0,0225 gram. Analisis dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) diperoleh noda tunggal merah keunguan dengan nilai Rf 0,27 (eluen n-heksana 100%), 0,59 (eluen n-heksana : diklorometana 95%), dan 0,91 (eluen n-heksana : aseton 70%). Senyawa hasil isolasi selanjutnya dianalisis dengan spektroskopi inframerah dan spektroskopi massa. Pemeriksaan spektrum inframerah memberikan pita serapan N-H (amina primer) pada daerah 3415,30 cm-1 dan 3477,16 cm-1 diperkuat oleh adanya pita serapan pada daerah 1618,56 merupakan tekukan N-H (amina primer). Sedangkan serapan pada daerah 2924,85 cm-1 menunjukkan uluran C-H alkana yang didukung oleh adanya serapan pada daerah 1386,14 cm-1 dan 1457,43 cm-1 yang merupakan serapan C-H metil dan metilen. Identifikasi senyawa hasil isolasi menggunakan spektroskopi massa menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi memiliki berat molekul 87,1 m/e dengan rumus molekul C5H13N. Senyawa ini diperkirakan 2-metilbutan-1-amina yang merupakan senyawa dengan satu unit isopren dan memiliki gugus amina. Hasil uji aktifitas menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki aktifitas repellent terhadap hama rayap kayu (Cyrptotermes sp.) sebesar 0,025% dan indeks ketertarikan sebesar (- 0,039). Nilai indeks ketertarikan yang negatif menunjukkan bahwa senyawa merupakan senyawa repellent.


Kata kunci : Isolasi, terpenoid, akar wangi ((Vetiveria zizanioides Stapf), rayap kayu (Cyrptotermes sp.) dan repellent.
 ____________________________________________________________________________________
1 Alumni Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung
2 Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

 

STUDI SAKARIFIKASI KARBOKSI METIL SELULOSA OLEH BEBERAPA GALUR KAPANG.

STUDI SAKARIFIKASI KARBOKSI METIL SELULOSA
OLEH BEBERAPA GALUR KAPANG.


Taufan Tirto Raharjo1, Kusmiati 2, Syaiful Bahri 3

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK
Sakarifikasi merupakan proses penguraian gula yang kompleks seperti selulosa menjadi gula yang lebih sederhana seperti glukosa, biasanya melalui proses fermentasi. Selulosa dapat berbentuk Karboksi metil selulosa yang merupakan produk dari reaksi subtitusi selulosa dengan asam kloroasetat. Proses sakarifikasi dalam hal ini dilakukan oleh beberapa galur kapang diantaranya Trichoderma sp ( T1,T2,T3) dan Aspergillus flavus (Khijau).  Selanjutnya  di ukur  kadar protein (mg/l), kadar glukosa (mg/l) dan uji aktifitas enzim (unit/ml)sebagai parameter terjadinya sakarifikasi. Didapatkan Galur kapang Trichoderma sp (T3) merupakan galur kapang yang memiliki aktifitas tertinggi dibandingkan galur kapang lain yang diamati sebesar 5.59 U/mg protein.lebih sederhana seperti glukosa biasanya melalui proses fermentasi oleh mikrorganisme.

Kata kunci : Kapang, sakarifikasi,Trichoderma sp ,Aspergillus flavus
1).  Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung
2).  Pembimbing Lapangan Kerja Praktek LIPI-Cibinong
3).  Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung